Sunday, July 10, 2005

Happy Birthday Me :P Thank you all!

Akhirnya, setelah satu tahun menikmati berada pada umur 21 tahun, kini usiaku bertambah lagi.

Tepat pada tanggal 2 Juli kemarin kumasuki usia anagramku, 22 tahun. Fiuh...

Berat...berat.... begitu pikirku berhari-hari sebelumnya. Berat karena tanggung jawab yang akan datang semakin terbayang di kepala ini (don’t be to melancolic ah Din!), berat karena semakin berkurangnya periodeku di dunia ini... berat karena dosa-dosaku kian menumpuk sementara pahala tak juga kutambah, berat karena...karena.....

Argghhh!

Akhirnya kutepiskan segala berat yang menggelayuti pikiranku, dan mencoba menikmati ”hari bahagiaku”. Dan aku pun mulai me-list hal-hal membahagiakan yang terjadi pada Ulang tahunku. Berikut ini ceritanya.

Pertama-tama (dan memang yang paling utama), aku merasa sangat terharu karena sejak beberapa hari sebelum hari-H, inbox message di Friendster ku menumpuk dengan ucapan selamat ulang tahun. Maklum, Friendster memang memajang foto orang yang akan berulang tahun, di ’top’ dari daftar teman seseorang. Aku mendapat berbagai ucapan, ada yang lucu, ada yang menyentuh, ada juga yang menyentak dengan tausiyahnya yang membangunkan jiwaku yang terlena. Ada yang berasal dari orang yang dekat, ada juga yang berasal dari orang yang jauh, seperti Pak Wikan _dosenku yang sedang S2 di seberang lautan sana_ :), bahkan ada yang berasal dari cyber friends, yaitu teman-teman yang tak pernah kukenal di dunia nyata. Subhanallah... terharu sekali aku.

Itu masih beberapa hari sebelumnya, belum lagi menginjak tanggal 2.

Dan pada tanggal 2, tepat pada jam 00:00 dini hari, telepon dan sms mulai memenuhi memory HP ku. Senang sekali... :) ”kok ya pada inget dan menyempatkan diri untuk nyelamatin yah?” begitu pikirku.

Tapi begitulah adanya.

Terbayang wajah teman-teman yang menelepon dan meng-sms itu... Kutelusuri sel-sel otak ini untuk mencari sekeping memoryku dengan mereka. Dan akhirnya kusadari, tidak semua dari teman-teman itu kuketahui hari ulang tahunnya! Sedangkan dari yang kuketahui, tak semuanya kukirimi _bahkan sekedar_ ucapan selamat pada hari bahagianya.

Arrgghh Dinie!!! What an awful friend you are!

Rasanya aku benar-benar harus menghentikan laju pertumbuhan ke-sanguinis-an dalam diri ini. Bagaimana tidak, dalam beberapa tahun terakhir ini aku telah kehilangan berbagai sifat khas melankolis yang tadinya melekat padaku. Salah satunya adalah selalu mengingat ulang tahun teman-teman. Terkesan remeh dan enggak penting mungkin. Tapi hal-hal sekecil itulah yang menjadi cerminan rasa sayang dan perhatianku pada mereka. Saat ini, sepertinya sifat sanguinis semakin mendesak ke-melankolis-an ku. Rasanya aku semakin egois dan terlalu memikirkan diriku sendiri. Ke mana perginya Dinie yang sensitif itu? Hm...... kita memang tidak bisa mendapatkan semuanya dalam satu waktu. Harus ada kompromi dari satu hal atas hal lainnya. Semoga saja aku menjadi (kembali) lebih sensitif di kemudian hari, dan tidak terlalu sibuk mengurus urusanku saja sehingga dapat menjadi seorang teman yang lebih berharga untuk dimiliki.

Dan ucapan selamat ulang tahun pun terus mengalir, walau kalender telah menunjukkan tanggal 3, tanggal 4, dan seterusnya. Bahkan sampai dengan tanggal 9 kemarin pun masih ada seorang teman yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku (walau telatnya ”enggak banget” sih , hehe maap yak! :P), sungguh kuhargai semua itu.

Terimakasih semuanya.... ! :) Thanks for the friendship that you give…. Sementara itu, buat teman-teman yang enggak inget ulang tahunku…. Waduh-waduh mbakyu, kangmas... kudo’akan semoga cepat insyaf, dan segera kembali ke jalan yang benar, haha! :))