Monday, September 24, 2007

Kawat bergigi, eh.... gigi berkawat! :D

Cerita Kawat

Kadang-kadang lucu melihat perubahan standar yang terjadi di masyarakat kita. Dahulu orang yang menggunakan kawat gigi akan dinilai sebagai orang berpenampilan aneh, tidak menarik dan sebagainya… Pokoknya enggak banget deh! Tapi lama-kelamaan kok kawat gigi malah menjadi trend ya? Mulai dari ABG, anak kuliahan, sampai artis-artis yang umurnya kepala 4 juga tidak mau kalah rame-rame memakainya.

Menurutku, orang yang memakai kawat gigi memang justru terlihat lebih ‘cute’ instead of nerd. Dan justru menarik. Kenapa? Karena dengan dia memakai kawat, itu menunjukkan bahwa dia adalah orang yang cukup peduli pada kesehatan giginya.

Lanjut ah, kawat gigi sendiri katanya ditemukan oleh Edward H. Angle pada abad 17. Walaupun konon, jauh sebelumnya bangsa Mesir telah menggunakan sistem semacam kawat gigi untuk merapikan giginya.

Dan kenapa sih perlu memakai kawat? Apa semua orang memang memerlukannya? Jawabnya tentu saja tidak, yang membutuhkan kawat gigi hanyalah orang-orang yang memiliki kelainan letak gigi (maloklusi). Oklusi sendiri adalah keadaan hubungan antara gigi rahang atas dan bawah pada saat menutup. Sebagian besar orang memiliki oklusi yang tidak ideal, bahkan dapat dikatakan 80 % manusia di dunia perlu memakai kawat gigi! (waduuh, kok banyak :O)

Hoho... kawat gigi di sini dibutuhkan untuk memperbaiki letak gigi yang tidak pada tempatnya. Misalnya: bertumpuk dan berjejal-jejal sehingga kekurangan tempat (karena rahang terlalu kecil padahal giginya besar-besar), tumbuh terlalu jarang (giginya kekecilan gitu?) sehingga ada celah di antara gigi-gigi (gak enak kan, kalau makan sering nyangkut :P), atau letaknya terlalu maju atau mundur (neither is good.. ). Jika tidak cepat ditangani masalah itu dapat mengakibatkan gigi mudah berlubang, menimbulkan karang, sampai gangguan kesehatan lain seperti sakit kepala dan pundak. Dan semuanya berasal dari gigi.

Di Indonesia sendiri, menurut yang saya baca, maloklusi ini menduduki peringkat ketiga untuk masalah gigi setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Hoo, ternyata banyak ya yang membutuhkan kawat gigi di Indonesia :D

Tapi tentu saja tidak semua orang yang diindikasikan memerlukan kawat gigi akan serta-merta memakainya. Kenapa? Ada beberapa pertimbangan, yang pertama mungkin dikarenakan rasa sakit dan tidak nyaman yang diakibatkan adanya benda asing di mulut kita. Wajar tentu. Dalam beberapa kasus, bahkan sampai timbul sariawan di gusi yang bergesekan langsung dengan kawat. That must be hurt! :| Pertimbangan kedua, memerlukan ketelatenan dalam memakai kawat gigi. Intinya sih perlu ada komitmen kuat dari pemakai sebelum dia memakai kawat gigi. Karena tentu saja, menjadi pemakai kawat gigi akan lebih merepotkan dibanding tidak. Kita tidak lagi dapat makan seenaknya. Makanan yang lengket, bersoda, atau keras tidak lagi menjadi pilihan yang baik. Pemakai kawat juga harus lebih rajin membersihkan giginya, yaitu setiap habis bersantap dengan sikat gigi khusus yang menjangkau sela-sela kawat. Pertimbangan ketiga, masalah biaya tentu. Karena kawat gigi memang tidak murah. Untuk kawat yang terbuat dari metal sekarang ini kisaran harganya untuk di Jakarta adalah sekitar 5-10 juta rupiah, tergantung dokter giginya tentu. Itu range harga untuk dokter normal. Untuk dokter-dokter abnormal alias beauty dentistry, biasanya harga akan lebih mahal. Untuk berbahan non metal, dibagi lagi jenisnya. Ada yang composite (katanya ini non metal paling murah, berbeda sekitar 1 jutaan dengan yang metal, CMIIW), keramik, dan plastik. Intinya sih, semakin berkualitas bahan kawat yang digunakan, harganya tentu akan menyesuaikan :) Untuk masalah harga ini, biasanya dapat dinegosiasikan dengan dokter gigi yang bersangkutan. Banyak dokter gigi menawarkan program cicilan 2 tahun dengan bunga 0 % :D

Terus..terus... untuk apa aku membahas kawat gigi begini detail? Hasrat terpendam menjadi dokter gigi? Tentu tidak, walau pilihan kedua di UMPTN ku adalah KG UGM, tapi aku sama sekali tidak tertarik menjadi dokter gigi :D (untung keterima di ITB :P). Survey dan pencarian info tentang kawat gigi ini sebenarnya berhubungan dengan my next thing to do. Yes, it’s wearing braces! :D

Alasan estetika? Tentu sedikit banyak pasti ada hubungannya ke sana. Tapi memang, aku termasuk dari 80% manusia di dunia yang sebenarnya memerlukan kawat gigi. Kenapa? Karena diriku adalah ”korban” dari pernikahan antara rahang besar-gigi besar dengan rahang kecil-gigi kecil. Hiks, jadilah aku si rahang sangat kecil dengan gigi kebesaran, yang akhirnya berdesak-desakan berusaha mendapat ruang. Bahkan gigi geraham ku yang paling ujungpun tak dapat tumbuh, karena there are no space left in my mouth for them :( Jadi kalau di rontgen cuma kelihatan 4 gigi geraham bungsuku ada di bawah gigi geraham belakang (yang sebelum bungsu namanya apa ya?)

Sebenarnya sejak semasa SMA aku sudah tertarik ingin menggunakan kawat gigi. Tapi entah kenapa selalu ditunda-tunda. Nanti dulu ah, entar kalo udah kuliah ah, apa lah... Akhirnya tiba-tiba baru sadar kalau sekarang benar-benar harus segera memakai kawat gigi! Kakakku saja telah memakai kawat semenjak awal kuliah. Agak menyesal juga diriku, kenapa enggak dari dulu ya... ~~

Yah, sudahlah apa gunanya penyesalan... Yang penting sekarang adalah, akhirnya aku benar-benar akan segera memakai kawat gigi. Hari Sabtu (22/9/07) yang lalu aku telah menyambangi praktek drg. Harsoyo di bilangan kampung melayu. Kebetulan beliau adalah dokter gigi kepercayaan ayahku semenjak drg. ini masih dinas di LADOGI AL di daerah Benhil. Sekarang beliau telah pensiun dan berpraktek sendiri. Bisa dibilang tempat prakteknya yang sekarang agak menyedihkan untuk dokter gigi :D Tapi aku tetap lebih memilih dia dibanding dokter-dokter gigi muda, apalagi yang baru lulus. Entah kenapa, aku selalu lebih prefer dengan dokter yang senior (maap ya yang muda-muda :p). Memang sih jauh banget tempat prakteknya. Karena itu aku seringkali mencoba-coba dokter gigi baru yang lebih dekat dari rumahku. Tapi hasilnya kok selalu mengecewakan ya... Let’s see... sewaktu di bandung, aku pernah mencoba drg di borromeus, pernah juga drg dekat kosannya temanku, pernah juga drg di bilangan Setiabudi. Tapi tetap, akhirnya aku lebih memilih bela-belain pulang ke jakarta untuk ke tempat drg harsoyo lagi. Sewaktu di jakarta, aku juga pernah mencoba drg di dharmawangsa square, dokternya masih muda tapi cerdas. Yang nyebelin cuma tagihannya :P Pernah juga mencoba drg di laser dentistry dekat rumah, sudah kecewa sebel banget pula... Masa’ bersihin gigi saja 700 ribu!!! Perampokan itu namanya >:) Selain itu juga pernah mencoba drg di siloam hospital kebon jeruk. Drg tua sih, tapi entah kenapa beda sama drg harsoyo.. Mungkin karena sudah kenal sama drg yang teliti, sabar, telaten, dan pintar, aku jadi sangat pilih-pilih terhadap drg yang lain. FYI, dia spesialis bedah mulut dan orthodentist... what more can u expect from a dentist? Dan lagi, drg Harsoyo juga selalu mematok harga yang meringankan... walau... kadang menyebalkan karena di tempat prakteknya yang sekarang kita harus selalu bayar tunai, tidak bisa gesek, apalagi kas bon :D

Tunggu..tunggu… kok aku jadi promosi drg ya? ~~

Hm…back to the topic. Akhirnya sabtu lalu gigi geraham di sebelah taringku, semuanya dipasangi dengan karet. Tujuannya adalah membuat ruang antar gigi, sehingga sabtu depan dapat segera dipasang cincin besi di gigi-gigi geraham tersebut. FYI, cincin besi digunakan sebagai tempat menyangga (menyangkutkan) kawat gigi nya. Begitu lhoo. Bagaimana rasanya? Atiiiiitttt ;( Ngilu-ngilu semua gigiku.... Sampai sekarang aku tidak bisa makan makanan yang keras-keras… Akhirnya jadi kelaparan karena males makan -> karena capek ngunyahnya.. :( hiks…. Dan kabarnya, penderitaan ini sama sekali belum seberapa…. Huuuaaaaa… sabaaar…sabaar….

Oh iya, ini dia beberapa link tentang kawat gigi…. :

1. Depkes

2. Tabloid Nova

3. Info Sehat

4. MyQuran


4 Comments:

At 8:05 AM, Anonymous mei said...

Assalammu 'alaikum,
Dear Dince, saya mei di bogor, saya sedang cari info mengenai keberadaan dokter Harsoyo, mentoknya di Blog Dince ini. Tolong dong info tempat praktek dan nomor hp dr Harsoyo. Saya perlu urgent banget sama bliau. Saya juga pasien bliau sejak masih di Ladokgi. Saya gak percaya sama dokter gigi lain. Please ya Dince, mohon respons ke email saya meilaniebuitenzorgy@yahoo.com. Jazakillah....

 
At 12:22 AM, Anonymous YaNi said...

Halo Dince.. kebetulan aku juga lg cari info ttg drg. Harsoyo untuk bedah mulut, bisa kasi tau ga skrg lokasi prakteknya dmana?
Emailku yani1711@yahoo.com.
Makasi sebelumnya yaahh :)

-yani-

 
At 4:01 PM, Anonymous Anonymous said...

halo mbak,boleh tau mbak alamat praktek dan no telpnya, saya pasien beliau, tapi kehilangan contact dengan beliau. japri aja ya mbak ke email ku, ungq.mpf@gmail.com

 
At 7:14 AM, Blogger Arvie Rivanno said...

Fyi. Saya pasien dokter Harsoyo. Memang tak perlu diragukan lagi keahliannya. Saya memundurkan rahang bawah saya yang notabennya biasa dilakukan dokter bedah plastik atau kecantikan. Tapi beliau mematahkan semuanya. Hasilnya sangat memuaskan dan kini saya lebih percaya diri. Oiya, dokter Harsoyo berpraktek di otista raya, dekat dengan kp melayu. Dan setau saya beliau juga berpraktek di RS Triadipa. Saya ada kontaknya. Arvie.rivanno2311@gmail.com

 

Post a Comment

<< Home