Tuesday, September 25, 2007

The right time to have a heart-to-heart conversation (!)

Perkenalkan Pak Andre. Dia adalah instruktur menyetirku ;)

Ya, sejak sebulan yang lalu aku mengikuti kursus mengemudi :”> Walau agak memalukan tapi aku berusaha tebal muka tentang aktifitas baruku ini. Pasalnya aku benar-benar ingin memiliki “kaki” sendiri di Jakarta ini. Aku sudah cukup bosan dengan diantar atau dijemput, capek nebeng-nebeng, tepar berdiri di patas, dan terancam kere kalau pulang naik taksi (-> tarif Blue Bird ke rumahku dari kantor adalah sekitar 45-50 ribu rupiah, belum termasuk tol). Akhirnya aku memutuskan, aku harus bisa bawa mobil sendiri! Pokoknya harus bisa! Terus belajar sama siapa ya? Hm… Daripada lama mencari siapa yang bisa mengajariku dan mobil siapa yang harus menjadi korban, akhirnya kuputuskan untuk mendatangi kursus mengemudi terdekat.

Dan disanalah aku dipertemukan dengan Pak Andre… (kaya apaan aja :P)

Dia pria paruh baya, sekitar 40 tahunan, keturunan Chinesse yang lebih senang dikatakan sebagai orang Lampung, kecil, kurus, dengan punggung yang sedikit bungkuk. Wajahnya tampak jauh lebih tua dari pada umur sebenarnya, berkerut dan berlekuk di sana-sini, tapi kala dia tersenyum, kerut dan lekuk itu justru membuat wajahnya terkesan hangat.

Dua jam pertama mengemudi dengan Pak Andre, tentu saja aku sibuk dengan kaki yang pegal menginjak kopling-gas-rem di jalanan daerah Cengkarang yang macet pisan… Sibuk teriak panik,

“ini belok kanan, kiri atau lurus Pak?”
“Gigi satu ya Pak?”
“Kok giginya gak bisa dipindah Pak?”
“eh ini mah gigi 5 ya”
“Paaak ini gimanaaaaaaa???”

Yah… hal-hal seperti itulah :)

Luckily, Pak Andre benar-benar instruktur yang berpengalaman dan mahir. Dia tahu benar bagaimana memanduku tanpa membuatku merasa ’bego banget’ atau tanpa ikut panik seperti diriku. Aku bisa berkata seperti ini, karena aku sudah pernah lho ikut kursus setir mobil sebelumnya :D Yup, di jogja dulu semasa SMA. Tapi sama sekali tidak sukses, mungkin karena jalanan di Jogja cenderung ’mudah’, jadi belajarnya kurang tantangan :D Dan trauma juga sama cara instrukturnya memandangku. Seakan-akan matanya berkata ”kamu benar-benar enggak berbakat nyetir ya” ~~ hue....

Singkat cerita, Sabtu yang lalu adalah pertemuan ketigaku dengan Pak Andre. Entah kenapa hari itu dia nampak gloomy. Kupikir mungkin dia lelah karena baru saja mengajar dua jam juga tepat sebelumku.

Tak berapa lama setelah mobil kursus itu kukemudikan ke arah Sudirman (Aku sudah bilang kalau hari itu Sudirman ditutup untuk kendaraan pribadi, tapi Pak Andre tetap maksa ke arah sana ”Supaya bisa ngerasain berangkat kerja bawa mobil sendiri...kan dini kerja daerah sana” begitu alasannya.) Pak Andre mulai bergumam-gumam sendiri sambil menundukkan kepalanya. Dengan pikiran yang sebenarnya masih fokus ke jalanan, kucoba mengupas ada apa dengan dirinya hari ini. A bad day?

Daaan, dia mulai bercerita..... tentang perselingkuhan itu.. :|

Istrinya berselingkuh dengan teman chattingnya dari Sulawesi. Yang akhirnya kopi darat dan saling jatuh cinta. Tanpa sepengetahuan Pak A. Dia sama sekali tidak menyadari adanya perselingkuhan itu. Yang dia tahu hanyalah, hubungannya dengan istrinya menjadi memburuk dari hari-kehari. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai hari-hari dalam rumah tangga mereka. Sampai akhirnya istri Pak A menuntut cerai. So be it...

Setelah perceraian itulah baru Pak A menyadari ada yang tidak beres dengan hubungan antara istrinya dengan teman chattingnya itu. Ternyata semua pertengkaran-pertengkaran itu adalah bagian dari skenario mereka untuk menyingkirkan Pak A. Pak A memang dipancing terbakar emosi agar setuju bercerai. (Hua....teganya.... ) Tapi apa dinyana, nasi telah menjadi bubur..

Akhirnya Pak A kehilangan istri yang telah mendampinginya selama 18 tahun. Mantan istrinya itu akhirnya menikah dengan selingkuhannya dua bulan yang lalu. Yang lebih menyedihkan, seluruh barang-barang di rumah dibawa habis oleh istrinya. Dan bukan hanya barang-barang, begitu pula anak-anak. Intinya, Pak A benar-benar ditinggal sendiri tanpa sesuatu apapun. What a cruel way to get divorce, ha!

Selama Pak A bercerita, bagaimana denganku? Hm.... Hm...... Still driving offcourse!! >:) Masa’ iya mampir dulu di Starbucks, pesan ice blended caramel dengan whipped cream terus duduk manis sambil mendengarkan cerita Pak A? ‘Emangnya sesi curhat..

Aku jadi berpikir,

“Hello you’re suppose to help me in driving… yuhuuu…. Not lettin’ me driving without guide while having a heart-to-heart conversation…. :| “

Tapi aku sadar, itu bukan saat yang tepat untuk menyadarkan Pak A tentang kewajibannya. He’s so flip out.. Akhirnya aku pasrah saja, sambil berdo’a

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, kakakku, keluargaku, dan semua orang yang kucintai. Jauhkanlah kami dari azab kubur dan siksa api neraka ya Allah….”

Hasilnya…. Hm… let’s just say…aku hampir saja mencelakai seorang pengendara motor, hehe :)

Saat itu aku berada tepat di depan tanjakan dari arah Kuningan. Itu lho, kan ada tanjakan, yang kalau naik, trus ada naik lagi entar, ujung-ujungnya sampai ke Cideng, Sedangkan kalau tidak naik tanjakan itu, kita bisa belok kiri ke arah Sudirman. (Maap ya, i’m not good with streets :D). Aku kira kami akan mengambil jalan naik ke tanjakan, jadi ya aku santai saja, mengambil jalur tengah dan menambah gas.

Tiba-tiba tepat 10 meter dari tanjakan, Pak A berkata lirih,

”kita ambil kiri ya”,
”ke Sudirman?” jawabku panik.

Bukan kenapa-kenapa, tapi karena kami sudah diujung banget sebelum tanjakan. Bagaimana caranya aku mau ambil jalur kiri coba?!!? Otomatis langsung sen kiri, dan siap-siap belok... Gerakanku yang tiba-tiba membuat motor di sebelahku yang juga sudah ambil ancang-ancang untuk naik tanjakan menjadi kaget dan hampir saja terjatuh. Untung saja dia cukup lihai menghindar sehingga kecelakaan tak terjadi. Tapi tentuuu, setelah berada di depan mobil ku, si pengendara motor menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang dan memelototiku.... :D Dan aku hanya bisa tersenyum penuh penyesalan....

”maaf ya....don’t mean to ”


Sebenarnya aku jadi ingin teriak ke Pak A

“will u stop talking and start working” :P

Hehe, tapi enggak mungkinlah…. Namanya orang sedang dilanda musibah.. Kita yang mendengarkan harus mencoba mengerti dan bersimpati pada kesedihannya. Apa jadinya jika tidak ada orang di sekitarnya yang memberi support :) Walau aku tahu benar sih, pembicaraan di mobil itu sebenarnya tidak akan mengurangi kesedihan Pak A. Dia hanya sedang membutuhkan teman bicara.

I’m sorry for u Mr. A...

Hikmah dari kejadian itu adalah…. Hm... aku menjadi semakin bingung dengan misteri jodoh. (nah lho, kaya gitu hikmah ya namanya?). Pak A sempat bertanya

“kok bisa ya, orang yang sudah bersama selama belasan tahun, tiba-tiba pergi gitu aja dengan orang lain yang baru dikenal”

Hm…. Bingung jawabnya… ~~ Karena aku juga enggak tahu Pak A... It’s a big mystery for me, too. I don’t have the answer…. Apa sih yang pasti di dunia ini? Dari mana kita bisa yakin seseorang adalah jodoh kita atau bukan? Apakah pasti bahwa orang yang kita nikahi adalah jodoh kita? Bagaimana dengan perceraian, dan kemudian terjadi pernikahan dengan orang lain? Maka dari tulang rusuk siapakah sebenarnya kita tercipta?? -> khusus wanita yang ini :P

Don’t know…don’t know… please don’t ask me, cause my intuition has been fooling me for all these time in this particular problem :D

4 Comments:

At 2:35 PM, Blogger raizamn said...

Din, mbok ya nama disamarkan (atau memang udah?) dan penyebabnya tidak perlu disebutkan dengan jelas. Itu kan somebody else's (private) life. Anyway, good luck with the driving lesson, too bad I didn't have the time to "try out" Jakarta.

 
At 11:34 PM, Blogger ted said...

ya didengarkan namanya juga orang tua ... akan semakin banyak orang2 tua yang bakalan harus didengar ..

tul ngga pink .. pengalaman membuat surat yang malah dicurhatin sama petugasnya :)

 
At 5:43 AM, Blogger Dinie said...

Ups... hehe... disamarkan sih Pink, it's not the 'real' name :D But the story is real... Uhm... mungkin karena kupikir enggak ada org yg baca akan kenal dengan org yg kuceritakan. I don't even mention the driving course name, kan.. banyak lho deket rumahku :D

 
At 1:49 PM, Anonymous Anonymous said...

~rng stamp~

wah din, jangan jangan...jangan2 dia tuh cuma pengen ngajak ngobrol kamu aja n narik simpatinya kmu...biasa kan bapak2 yg iseng gitu. Stlh dpt simpati sang cewe, berlanjutlah ke obrolan yg laen dan selanjutnya bisa saja dijadikan 10 episode sinetron.

Suudzon modeon

 

Post a Comment

<< Home