Sunday, June 26, 2005

Unpredictable tomorrow

Kita manusia memang tidak akan pernah bisa menebak dengan akurat apa yang akan terjadi besok, lusa, atau beberapa tahun lagi. Kadang pertanda diberikan kepada sebagian dari kita. Seringkali dalam bentuk samar sehingga kita pun hanya bisa menebak-nebak detailnya, kemudian menikmati sensasi keterkejutan dari kenyataan yang terjadi.

Begitu pun diriku.

Beberapa kejadian yang terjadi padaku beberapa waktu ini kupikir sedikit lucu atau bahkan ’amusing’ :)

Hal-hal yang terjadi secara beruntun dan bersamaan tanpa pernah kuduga... Membuatku sekarang tersenyum-senyum sendiri ;P dan berpikir, betapa Maha Adilnya Ia yang menuliskan skenario hidup manusia.


Saturday, June 11, 2005

[shoulda coulda woulda]

Ini hari nya...

’Kan kuhadiahkan senyum termanis, rangkaian melati, dan seluruh hadiah indah lain untuknya

Kupeluk dan kucium tangan dan pipinya dengan penuh cinta

Kuhirup harum tubuhnya yang membuai, kudekap hangat tubuhnya, kurengkuh dalam-dalam, dan tak sedikitpun ’kan kulepaskan lenganku darinya

Hari ini akan kukatakan betapa ku mencintainya, cinta yang dalam tak berujung...

Betapa ku merindukannya, rindu yang kelam dan menusuk kalbu...

Betapa ku kehilangan hangat cintanya, hingga hanya beku yang terasa...

Sesak!

Pusaran menghantam dadaku, memaksa keluar segala pedih dan amarah yang bersemanyam di sana

Sesak!

Alirannya deras terasa dari kedua mata dan tanganku, merangsek menjebol tembok pertahanan

Teriak!

Sakit!

Pedih!

Jatuh.

Terdiam...

Tertahan...

Terpekur...

Ini harinya...

Selamat Ulang Tahun...
Ulang tahun emas yang tak kan pernah kau hadiri....
karena dirimu tak lagi di sini..

(in memoriam, Ir.Rr. Pinda Siti Sumarni 11 Juni 1955-11 Februari 1988)

Thursday, June 09, 2005

Satu lagi

Satu lagi pengalaman berharga kudapatkan baru-baru ini. Selama 2 minggu lebih, sejak tanggal 25 Mei, aku berkutat dalam kepanitian USM (Ujian Saringan Masuk) ITB 2005.

Banyak kata terurai di sana.

”Capek, bete, kesel, pegel, suara abis, ngantuk, emosi naek” adalah beberapa di antaranya yang menggambarkan kepenatanku. Sedangkan ”makanan lezat bergizi setiap saat, teman-teman baru yang menyenangkan, ketemu (calon) anak-anak 2005 yang culun-culun, in-one-community sama dosen dan karyawan, honor” adalah rangkaian kata manis yang membuatku selalu tersenyum bila menengok kembali pengalaman itu.

Capek, karena dari pagi sampai sore harus ”melayani” ratusan pendaftar USM itu. Terus-menerus melakukan pekerjaan yang berulang, sungguh membuatku stress.

Bete, karena seringkali dihadapkan pada peristiwa yang tidak mengenakkan. Misalnya calon pendaftar yang enggak mendengarkan ”tata tertib pendaftaran” yang kulafadzkan berkali-kali dengan intensitas suara berlipat ganda desibel dari biasanya. Atau orang tua pendaftar yang bertindak ”seenaknya”, seperti membentak dan memaki petugas. Bahkan salah seorang temanku diancam akan diajukan ke PTUN (pengadilan tata usaha negara) oleh orang tua salah satu pendaftar ”Ya silakan to Pak.. kita ini kan cuma menjalankan tugas sesuai prosedur...kalo mau di PTUN-kan ya nasiiibb” :D.

Kesel, karena beberapa pendaftar lebih asyik main HP nya yang smart itu daripada mendengarkan dan memperhatikan petugas di depan.

Pegel, karena harus berdiri/duduk/men-scan formulir dalam kurun waktu yang cukup lama.

Suara abis, karena teriak-teriak sepanjang hari.

Ngantuk, karena energi di tubuhku terkuras. (Namun entah mengapa kalori di tubuh ini tak berkurang :P)

Emosi naek, karena ya itu tadi... Siapa yang enggak sebal menghadapi anak-anak zaman sekarang yang terkesan meremehkan orang lain dan susah banget diatur itu. Belum lagi kalau orang tuanya sudah turut campur... fiuh... harus benar-benar mengurut dada... menarik nafas... lalu terus tersenyum dan berkata-kata dengan lembut... karena bagaimanapun mereka adalah orang tua.

Makanan lezat bergizi setiap saat, karena setiap pagi selalu disuguhi snack yang mewah (yang pasti bukan snack nya kantin Salman :P) plus teh manis atau kopi, dilanjutkan dengan makan siang lengkap yang enggak kalah wow nya.. (seperti Wong Solo, Citra Sari, Sari Bundo, dll), kemudian disuguhi pula dengan penyegar tenggorokan di siang hari yang panas.. (seperti es krim Conello, Fruitty Juice, Es campur, Es Dawet, Yoghurt), dan kadang-kadang diberikan makan malam sebagai tambahan (siomay, batagor burangrang). Kenyang sekali... Bahkan di hari-hari pertama, stress ku bertambah karena porsi makan yang terlampau besar untuk perut ini. Untung banyak orang yang bersedia menjadi ”kantong sampah” :)) Makanan yang lebih asyik lagi kudapatkan pada hari-H USM, yaitu 7-9 Juni 2005. Pernah mencoba makan bubur ayam mang Oyo’ secara prasmanan?? Yup, prasmanan!! All you can eat! Aku baru sekali itu. Belum lagi roti bakar dan nasi gorengnya... wow.... :P~

Teman-teman yang menyenangkan, hm... sebenarnya mayoritas adalah teman-teman sendiri dari IF, IF 2001 pula. Jadi agak bosan. Untung saja ada 9 orang anak PN 2000 yang bergabung. Jadinya kalau sudah capek, kami berkumpul di tempat yang paling adem (ruangan ber-AC maksudnya), ketawa-ketawa, makan bareng, dan saling menceritakan pengalaman lucu masing-masing pada hari itu. Melepas stress ceritanya.

Ketemu (calon) mahasiswa baru yang culun-culun... Oke, enggak semuanya culun, bahkan mayoritas dari mereka seperti ”penampakan” yang keluar dari sinetron di TV-TV itu. (Sayang informasi-informasi mengenai hal ini tidak boleh kubicarakan, eh maksudnya kutuliskan. Terikat perjanjian ceritanya.) Tapi ada satu anak yang paling meninggalkan kesan dan masih kuingat sampai saat ini. Bukan karena gayanya yang mirip Enrique Iglessias digabung dengan Nicholas Saputra :P, melainkan karena ke-sok kenal dan sok dekat-an-nya pada petugas-petugas perempuan. Ceritanya saat ini hari Jum’at, dan pendaftaran sedang di – pending untuk mempersilakan yang muslim melangsungkan ibadah Sholat Jum’at. Aku dan 3 orang petugas perempuan lainnya pun makan siang dengan santai di salah satu ruangan berAC. Kemudian si anak ini dengan modal pede yang –gila gede banget- pun bergabung dengan kami. Pede abis. Itu kesan yang kutangkap dari anak itu. Kemudian iapun bercerita bahwa ia baru tinggal di Indonesia sejak lulus SMA. Ia adalah angkatan 2002 lulusan Brazil... (cuit...cuit... Brazil... langsung terbayang bintang telenovela yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng itu deh :D). Sempat juga ia ikut ayahnya yang seorang diplomat ke Belanda dan Inggris.. (pengeeeennn!!!). Dan akhirnya pulang kampung ke Indonesia tercinta. Lucu sekali mendengarkan (dan melihat ;”>) anak ini bercerita. Lucu karena dengan bebasnya ia menceritakan kerinduannya akan Brazil (terutama karena ”his soulmate” yang tertinggal di sana) dan segala tetek bengek menarik lainnya yang bagiku adalah hal yang tak mungkin akan kubicarakan dengan orang yang baru pertama kali kutemui. Anak aneh.

In-one-community dengan dosen dan karyawan, menyenangkan ternyata ”satu kubu” dengan mereka :) Jadi melihat sisi lain dari orang-orang yang selama ini berada di sekitar kita tapi tak pernah benar-benar ”tersentuh”. Ada yang lucu, ada yang aneh, ada yang baik, ada yang ceroboh, tapi untungnya enggak ada yang galak dengan petugas, lain halnya kalau dengan pendaftar :P

Honor... hohoho... tentu saja ini bagian yang menyenangkan. Kalau mau dilihat dari sisi positifnya : ”udah dapet makan enak, temen banyak, kenal ama dosen dan karyawan DirDik ITB, dibayar lagi!!” Siapa juga yang enggak mau :P

Overall, kata-kata yang terurai itu kini telah menambah aliran memory indah dalam sel-sel otakku. :)